Pengenalan White Box Testing

Selain artikel berjudul Rancangan Penelitian yang menyerempet ke bahasan Humor Jokes Programmer Perokok. Kali ini Fauzi Online akan membahas mengenai materi mata kuliah testing dan implementasi sistem yang diajarkan oleh ibu Rifiana. 

Pengertian White Box
Metode White box merupakan suatu cara atau metode pengujian dengan cara melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisa apakah masih ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan di periksa satu persatu dan diperbaiki. Setelah itu baru dilakukan compile ulang.

pengenalan white box testing
Pengenalan White Box Testing
Sumber Gambar (Kreasi Fauzi Online dan Tim)
Penggunaan metode white box dibutuhkan, ketika debugger (pencari debug atau kesalahan) melakukan analis sistem akan memperoleh test case
yang diharapan sesuai kriteria sebagai berikut:
  1. Menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan
  2. sekurang-kurangnya sekali.
  3. Mengerjakan seluruh keputusan logikal.
  4. Mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya.
  5. Mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validitas.
Kelebihan dan Kekurangan White Box
Di dalam proses implemetasi metode white box mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangannya, kelebihan pengujian Whitebox antara lain:

White box memiliki sifat correctness program kebenaran dalam mendefinisikan algoritma, sehingga dapat diketahui secara langsung dengan pengolahan path.
White box testing dapat dilakukan dengan follow up performance line coverage, dengan memberikan pihak tester list of line code yang belum dieksekusi.
Dapat menentukan kualitas pekerjaan coding dan pengaruhnya untuk standar coding.

Adapun kelemahan pengujian pada metode white box, sebagai berikut:
  1. Jumlah biaya untuk white box testing lebih besar daripada biaya yang dibutuhkan untuk black box, untuk ukuran software yang sama.
  2. Belum mampu melakukan tes availability, reliability, load durability dan testing - testing lain yang berhubungan dengan requirement faktor - faktor untuk operasi, revisi dan transisi.
  3. Ketika problem muncul, maka proses berhenti, karena tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya. Bahkan jika kemungkinan problem tersebut muncul akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka proses harus membenahi tahapan sebelumnya agar problem ini tidak muncul. 
  4. Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Hal itu tentu membuang waktu yang cukup lama, artinya bagian lain tidak dapat mengerjakan hal lain selain hanya menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Oleh karena itu, seringkali model ini berlangsung lama pengerjaannya.
  5. Pada setiap tahap proses tentunya dipekerjakan sesuai spesialisasinya masing-masing. Oleh karena itu, ketika tahap tersebut sudah tidak dikerjakan, maka sumber dayanya juga tidak terpakai lagi. Oleh karena itu, seringkali pada model proses ini dibutuhkan seseorang yang “multiskilled”, sehingga minimal dapat membantu pengerjaan untuk tahapan berikutnya.
Penggunaan White Box

Tujuan menggunakan white box adalah untuk menguji semua statemen program. Selain itu terdapat beberapa pertimbangan dalam penggunaan metode menggunakan pengujian white box antara lain:
  1. Memberi jaminan bahwa semua jalur independen suatu modul digunakan minimal satu kali.
  2. Menggunakan semua keputusan logis untuk semua kondisi true atau false.
  3. Mengeksekusi semua perulangan pada batas nilai dan operasional pada setiap kondisi.
  4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitas jalur keputusan.
Terdapat beberapa persyaratan atau prosedur yang harus dipenuhi dalam pengujian program untuk menjalankan metode white box, persyaratan prosedur tersebut sebagai berikut:
  1. Mendefinisikan semua alur logika.
  2. Membangun kasus untuk digunakan dalam pengujian.
  3. Mengevaluasi semua hasil pengujian.
  4. Melakukan pengujian secara menyeluruh.
Maintenance Pada White Box
White box akan berfokus pada perubahan yang dihubungkan dengan koreksi kesalahan yang dibutuhkan ketika lingkungan perangkat lunak sedang berkembang, serta perubahan yang sedang berhubungan dengan perkembangan yang disebabkan oleh perubahan kebutuhan pelanggan. Fase pemeliharaan ini mengaplikasikan lagi langkah-langkah pada fase definisi dan juga pada fase pengembangan, tetapi semuanya tetap tertangggung pada konteks perangkat lunak yang ada.

Sekian Bahasan mata kulia testing dan implementasi sistem yang dapat Fauzi Online bagikan ke pembaca semoga bermanfaat bagi adik kelas dalam penyelesaiannya tugas nya. Terimakasih.

Referensi:

Anonim, 
http://people.cs.aau.dk/~bnielsen/TOV07/lektioner/whitebox- 
07.pdf, Diakses 9 April 
2013.

0 comments:

Post a Comment